Melintasi semua batas
yang minggu ini jadi most wanted di radio liiur fm dalam program pribumi sakti:
Matta, adalah kumpulan enam orang musisi yang sangat suka mengeksplorasi musik yang mereka mainkan. Sunu (Vokal) yang mengawali band ini bersama Uwok (drum) pada dasarnya punya latar belakang musik yang tidak sama. Sunu yang terbiasa menikmati berbagai macam lagu, dari pop easy listening sampai rock alternative. Sedangkan Uwok adalah seorang drumer yang tergila-gila dengan musik metal. Untuk melengkapi band ini mereka berburu personel yang akhirnya mendapatkan Dicky (Gitar), Setia (Bas), Igoy (Gitar) dan Yudi (keyboard). Personel yang mereka gamit itupun punya basic yang berbeda. Dari R&B, Funk sampai Grunge. Dan ternyata ini semua memberi warna yang indah untuk Matta.
Dalam album ini dilakukan eksplorasi musik besar-besaran untuk menemukan lagu yang bisa dinikmati semua orang. “Karena kita memang ingin lagu kita bisa didengar orang sebanyak mungkin. Bukan hanya untuk mereka yang mengerti musik,” Ujar Sunu sang vokalis. Eksplorasi ini langsung terasa lewat single pertama mereka, Ketahuan. Lagu yang berisi pengkhianatan cinta yang dikemas dalam nuansa pop alternative ini mendapat sedikit sentuhan dangdut. Dan mereka berhasil melakukannya tanpa mengurangi keindahan lagu ini. “Dari nada yang dinyanyikan saja, sudah cukup terasa kok sentuhannya,” tambah Sunu kalem.
Eksplorasi tidak berhenti lewat lintas genre musik. Mereka pun bermain dengan suasana yang terbangun oleh lagu. Salah satu lagu yang bisa memberi suasana berbeda adalah lagu yang berjudul Penantian. Ambience di lagu ini memang terasa berbeda, mungkin bisa mengingatkan kita pada beberapa lagu dari Lighthouse Family yang memang sedikit mengilhami penciptaan lagu ini. “Silahkan diciptakan sendiri suasana yang diinginkan,” Sambil tersenyum Sunu memberikan penawaran. Sedangkan bagi yang ingin suasana yang lebih mellowdramatic, ada sebuah lagu berjudul Tak Bertepi. Cerita tentang perjuangan seorang lelaki yang menunggu kekasihnya hingga kapanpun ini dikemas minimalis. Piano, mini orkestra dan brass section mendominasi lagu ini.
Bukan hanya dari musik, Dari sisi ceritapun Matta banyak bereksplorasi. Seperti di lagu Playboy, yang memandang jatuh cinta dari sudut pandang sang playboy. Lagu yang dikemas dengan sentuhan Rock & Roll yang cukup kental ini berkata, bukan sebuah kesalahan kalau seorang laki-laki jatuh cinta kepada banyak wanita. Karena wanita memang memiliki keindahan masing-masing. Dan enggak salah, dong, kalau laki-laki ingin menikmati itu semua.
Videoklip Ketahuan dipercayakan pembuatannya kepada sutradara Glenn Kainama. Videoklip yang menampilkan Julie Estelle sebagai pemeran wanita ini, digarap di rumah Jagakarsa. “Pas ketemu dan brainstorming ide cerita, ternyata ide kita langsung sama.” Ujar Dicky sang gitaris. “Walaupun awalnya sempat grogi ketemu sama Julie Estelle, Akhirnya kita bisa juga sedikit berakting,” tambah Dicky tak kuat menahan senyum. Glenn menjadikan Julie Estelle sebagai seorang playgirl yangmemacari semua anak band Matta. “Ceritanya, persis seperti yang kita bayangkan saat menciptakan lagu ini.” Sekali lagi Dicky menunjukan kepuasannya.
Sekali lagi, semangat dari album ini adalah menuju sebuah perkembangan yang lebih baik. Makanya, Matta tak akan pernah berhenti untuk mengeksplorasi kreativitas mereka. Dan dengan semangat yang sama, Matta juga berharap bisa membuat musik Indonesia lebih berkembang lagi. cobain ! lagunya seru ! bahkan udah ada di multiply buat kamu yang nggak dapet kiriman dari EMI Music director Radio Liiur Fm Labels: emi musik indonesia, matta, melintasi semua batas |